satu harapan

Friday, 19 February 2010

MENANTI HARAPAN DALAM PINTA DAN DOA

Akhirnya kami harus berhenti, meski perjalanan masih teramat jauh
Jejak-jejak telah membekas dalam palutan senja
Kami adalah generasi yang terlahir dalam kecamuk sejarah
Harga-harga meninggi, laju kendaraan terus kami nanti
Tapi siapakah yang peduli kami, bila cita-cita hanya sebatas impian?

Ingin kami ukir sejarah diri, tekad hati kami tanamkan di sini
Jejak-jejak kecil kami masih bisa dibaca, di antara catatan-catatan masa lalu
Adakah salah bila kami ingin berubah?
Adakah keliru bila kami ingin maju?
Adakah doa terpancar saat kebimbangan begitu besar?
Kami ingin perubahan, anak-anak bukit sengare harus bersinar
Doakan kami dalam langkah, kirimkan harap saat dada resah oleh cemas
Kami ingin maju, anak-anak gunung tak boleh linglung
**

Pertama kali melangkah di es em pe dua
Jalanan berbatu dan mendaki sarapan sehari hari
Hujan panas, lelah kaki dalam langkah
Masihkah harap memancar bila matahari garang berpijar?
Kuinginkan lelah sirna saat pintu kelulusan telah membuka

Dalam kemilau cahaya pagi kuberdiri dalam sepi
Es em pe dua sudah sepi, deru kendaraan rindu kami nanti
Antarkan kami ke gerbang pendidikan tinggi
Tapi entah kapan kami bisa nikmati
***

Dan hari ini kami kembali berdiri
Menatap hari dalam galau penuh arti
Terima kasih bapak dan ibu guru, sepenuh ucap kasih dari kami
Maafkan segala tindakan, doakan perjalanan kami
Dalam menggapai harapan, inginkan kemajuan
Melingkupi kawasan sengare dalam hidup yang lebih berarti

Bila esok tiba, izinkan kami dalam pinta dan doa
Menatap masa depan, menuai segenggam harapan
Sebagai wujud kecintaan kami, sebagai tanda berbakti
Mohon doakan langkah kami
Hingga gerbang demi gerbang terlampaui
***

Kami datang tanpa diundang
Kami pamit dengan segudang harapan

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home