satu harapan

Wednesday, 24 February 2010

waktuku didalamku

aku menulis sekarang
karena aku tahu tak lama akan sia-sia
aku berpikir sekarang
karena aku mempunyai banyak waktu setelah waktuku

hanya saja…
otakku kosong
tak ada yang berteriak…
tak ada yang berbisik…
bahkan tidak ada desahan nafas
apakah waktuku enggan disisiku?
pertanyaanku tidak masuk akal
karena aku tahu waktuku hanya milikku
tapi, aku tidak tahu bahwa dianya telah berubah
menekan kunci kekuranganku
dan membelai lembut tubuhku dengan taring racun
aku tidak berusaha untuk mencari kehidupan
karenanya sudah menjadi sesuatu yang berkabut
tidak ada rasa, tidak merasa
terbang dengan kelemahan yang dipaparkan
dan hilang seperti air yang diminum
inilah waktu setelah waktuku
waktu yang nyata
waktu yang sesungguhnya
dan…

persiapanku tidaklah berguna
harapanku tidaklah terduga
karena aku meninggalkan keinginanku pada akhir waktu permainanku
membiarkannya tanpa seseorang
jatuh pada karpet putih dengan suara menyayat hati
dengan genggaman tangan disekelilingnya,
dan garis perpisahan yang tak dapat diucapkan
aku meninggalkannya.

sekarang…
aku duduk menatapnya dari jauh
dan menunggu seseorang sepertiku mengambilnya kembali

Aku Menunggumu

Kekhawatiran masih membelenggunya..
Menepis segala kebaikan yang ia sangka..
Meneteskan air mata penuh rindu..
Dan aku masih terdiam menunggu..

Kebimbangan masih menuntunnya..

Berdiri dua merpati dihadapannya..
penuh harap terpelihara..
Dalam sangkar yang terbujur kaku..
Dan aku masih menunggu..

Hingga senja merekah dalam kelabu..
Merona tersenyum malu..
Dan aku masih menanti jawabmu..

Putih itu telah pudar

Sesaat setelah perjalanan ini akan terhenti
Bayangan lalu masih membeku di hatiku
Sesaat kemudian mulai mencair
Tinggalkan bayangan yang dulu pernah ada

Dahulu aku bukanlah kapas putih
Dahulu aku adalah tinta hitam dalam lembaran biru
Saat berjalan bersamamu
Aku ingin kisah ini menjadi kapas putih
Kita yang akan memberi warna di kapas itu

Namun sekarang…
Kebimbanganku mulai memuncak
Kebimbanganku akan dirimu selalu terlintas
Perjalanan itu baru akan dimulai
Namun kau hentikan dengan egomu

Aku bimbang…
Aku bingung…
Hingga aku ragu…

Lembaran putih ini ternyata palsu
Kau hiasi dengan nilai yang agung
Kau paksa untuk berwarna putih
Hingga akhirnya putih itu memudar dan sirna…

Friday, 19 February 2010

Jika Kita

Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan.

Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia tersebut.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah
mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.

Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.
Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.

Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.

Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan
apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.

Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya bijaksana,
cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.

Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan.
Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.

Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai
perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.

Cinta adalah keabadian … dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.

Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.

Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan
meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.

Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi
gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.

Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,
raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah
anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai
itulah yang sukar diperoleh.

Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

MENANTI HARAPAN DALAM PINTA DAN DOA

Akhirnya kami harus berhenti, meski perjalanan masih teramat jauh
Jejak-jejak telah membekas dalam palutan senja
Kami adalah generasi yang terlahir dalam kecamuk sejarah
Harga-harga meninggi, laju kendaraan terus kami nanti
Tapi siapakah yang peduli kami, bila cita-cita hanya sebatas impian?

Ingin kami ukir sejarah diri, tekad hati kami tanamkan di sini
Jejak-jejak kecil kami masih bisa dibaca, di antara catatan-catatan masa lalu
Adakah salah bila kami ingin berubah?
Adakah keliru bila kami ingin maju?
Adakah doa terpancar saat kebimbangan begitu besar?
Kami ingin perubahan, anak-anak bukit sengare harus bersinar
Doakan kami dalam langkah, kirimkan harap saat dada resah oleh cemas
Kami ingin maju, anak-anak gunung tak boleh linglung
**

Pertama kali melangkah di es em pe dua
Jalanan berbatu dan mendaki sarapan sehari hari
Hujan panas, lelah kaki dalam langkah
Masihkah harap memancar bila matahari garang berpijar?
Kuinginkan lelah sirna saat pintu kelulusan telah membuka

Dalam kemilau cahaya pagi kuberdiri dalam sepi
Es em pe dua sudah sepi, deru kendaraan rindu kami nanti
Antarkan kami ke gerbang pendidikan tinggi
Tapi entah kapan kami bisa nikmati
***

Dan hari ini kami kembali berdiri
Menatap hari dalam galau penuh arti
Terima kasih bapak dan ibu guru, sepenuh ucap kasih dari kami
Maafkan segala tindakan, doakan perjalanan kami
Dalam menggapai harapan, inginkan kemajuan
Melingkupi kawasan sengare dalam hidup yang lebih berarti

Bila esok tiba, izinkan kami dalam pinta dan doa
Menatap masa depan, menuai segenggam harapan
Sebagai wujud kecintaan kami, sebagai tanda berbakti
Mohon doakan langkah kami
Hingga gerbang demi gerbang terlampaui
***

Kami datang tanpa diundang
Kami pamit dengan segudang harapan